LiatAja ~ Simon Morris sangat terobsesi tentang sains. Sejak dari usia 16 tahun, dia sering memimpikan untuk memliki laboratorium sendiri.
Akibat dari keobsesiannya itu, membuatnya untuk terlibat melakukan eksperimen-eksperimen yang berhubungan dengan magnet.
Beberapa eksperimen yang perna dicoba, termasuk teori nirkabel Nikloa Tesla, dimana setelah eksperimen ini, lahirlah produk yang bernama Flyte.
Flyte, merupakan desain lampu yang mengambang untuk penggunaan rumah dan juga kantor. Ini agak unik karena digabungkan dengan 2 teknologi yaitu, float magnetik dan juga induksi.
Dunia sains mengetahui bahwa kedua teknologi ini banyak kendala yang harus dihadapi oleh siapa saja yang ingin mencobanya. Tapi, jelas sekali Simon telah berhasil mengatasinya.
Dengan keberadaan Flyte ini, ia secara tidak langsung membuat pembelajaran sains itu semakin menarik. Lebih-lebih lagi bagi anak-anak yang sering berfantasikan karpet terbang Aladin.
Akibat dari keobsesiannya itu, membuatnya untuk terlibat melakukan eksperimen-eksperimen yang berhubungan dengan magnet.
Beberapa eksperimen yang perna dicoba, termasuk teori nirkabel Nikloa Tesla, dimana setelah eksperimen ini, lahirlah produk yang bernama Flyte.
Flyte, merupakan desain lampu yang mengambang untuk penggunaan rumah dan juga kantor. Ini agak unik karena digabungkan dengan 2 teknologi yaitu, float magnetik dan juga induksi.
Dunia sains mengetahui bahwa kedua teknologi ini banyak kendala yang harus dihadapi oleh siapa saja yang ingin mencobanya. Tapi, jelas sekali Simon telah berhasil mengatasinya.
Dengan keberadaan Flyte ini, ia secara tidak langsung membuat pembelajaran sains itu semakin menarik. Lebih-lebih lagi bagi anak-anak yang sering berfantasikan karpet terbang Aladin.
Flyte, Lampu Canggih Tanpa Kabel
LiatAja | Sumber: http://lobakhangus.blogspot.com