LiatAja ~DUNGUN: Seorang siswa, Mohd Haiqal Firdaus Mohd Abdullah, 14, dilarikan ke rumah sakit setelah terluka parah karena gagal melempar petasan bola yang telah dibakarnya di Kampung Tok Kah , semalam, lapor Sinar Harian.
Kejadian yang terjadi sekitar jam 9.00 malam itu, dia dikatakan keluar bermain petasan tersebut sendirian di rumah neneknya setelah berbuka puasa.
Namun petasan yang telah dinyalakannya itu tidak sempat dilempar sehingga meledak di tangannya, sehingga menyebabakan bagian lehernya terluka dan menderita luka di dada.
Kejadian disadari oleh nenek korban yang mendengar ledakan kuat, mendapati cucunya yang berlumuran darah di depan rumah, nenek korban langsung menghubungi ibu saudara anak tersebut yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Bibi korban, Noriah Awang, 41, mengatakan, saat kejadian dia turut mendengar ledakan kuat dari arah rumah nenek korban tetapi tidak dapat melihat apa-apa karena keadaan sekitarnya gelap.
"Saya bergegas ke tempat kejadian setelah mendapat panggilan telepon mengatakan keponakan terluka parah.
"Melihat kondisinya yang cukup parah saya langsung membawanya ke Unit darurat Rumah Sakit Dungun untuk mendapatkan perawatan," katanya.
Menurutnya, dalam perjalanan ke rumah sakit, anak saudaranya itu tidak berhenti-henti mengeran kesakitan.
"Saya panik melihatnya berlumuran darah sambil memegang lehernya dan hanya berpikir untuk membawanya ke rumah sakit saja.
"Saya hanya mampu menyuruhnya bersabar dan beristighfar banyak-banyak ketika dia tidak henti mengeluh sakit," katanya.
Korban yang dilaporkan berada dalam kondisi stabil kemudian di kirim ke Rumah Sakit Sultanah Nur Zahirah (HSNZ) Kuala Terengganu untuk menjalani operasi segera untuk mengobati kondisi leher yang terluka parah.
Kejadian yang terjadi sekitar jam 9.00 malam itu, dia dikatakan keluar bermain petasan tersebut sendirian di rumah neneknya setelah berbuka puasa.
Namun petasan yang telah dinyalakannya itu tidak sempat dilempar sehingga meledak di tangannya, sehingga menyebabakan bagian lehernya terluka dan menderita luka di dada.
Kejadian disadari oleh nenek korban yang mendengar ledakan kuat, mendapati cucunya yang berlumuran darah di depan rumah, nenek korban langsung menghubungi ibu saudara anak tersebut yang tinggal tidak jauh dari rumahnya.
Bibi korban, Noriah Awang, 41, mengatakan, saat kejadian dia turut mendengar ledakan kuat dari arah rumah nenek korban tetapi tidak dapat melihat apa-apa karena keadaan sekitarnya gelap.
"Saya bergegas ke tempat kejadian setelah mendapat panggilan telepon mengatakan keponakan terluka parah.
"Melihat kondisinya yang cukup parah saya langsung membawanya ke Unit darurat Rumah Sakit Dungun untuk mendapatkan perawatan," katanya.
Menurutnya, dalam perjalanan ke rumah sakit, anak saudaranya itu tidak berhenti-henti mengeran kesakitan.
"Saya panik melihatnya berlumuran darah sambil memegang lehernya dan hanya berpikir untuk membawanya ke rumah sakit saja.
"Saya hanya mampu menyuruhnya bersabar dan beristighfar banyak-banyak ketika dia tidak henti mengeluh sakit," katanya.
Korban yang dilaporkan berada dalam kondisi stabil kemudian di kirim ke Rumah Sakit Sultanah Nur Zahirah (HSNZ) Kuala Terengganu untuk menjalani operasi segera untuk mengobati kondisi leher yang terluka parah.
LiatAja | Sumber: http://www.siakapkeli.my/2016/06/pelajar-cedera-parah-tak-sempat-lempar.html