LiatAja ~ Menjalin hubungan dengan orang yang berbeda agama selalu sangat sulit untuk dipertahankan karena perbedaan besar pada perintah dan aturan dalam agama.
Namun, berbeda dari pasangan ini yang berhasil membuktikan sebaliknya. Michael yang berusia 29 tahun dari Belanda bertemu pertama kali dengan Adin Lubis, 22 tahun dari Indonesia. Bagaimana kisahnya hingga mereka jadian dan akhirnya Michael memutuskan menjadi mualaf? yuk liataja
Michael berbagi kisahnya pertama kali bertemu Adin ketika ia sedang bepergian di sekitar Asia Tenggara.
Ketika bepergian di Asia Tenggara, saya pikir lebih baik untuk menghabiskan bulan Ramadan dengan keluarga Muslim lokal. Setelah menghabiskan waktu di media sosial, saya menjumpai Adin dan mulai mengirim pesan kepadanya.
Apa yang mengejutkan saya adalah dia mengundang saya untuk tinggal selama 3 hari bersama keluarganya di Medan, Indonesia selama bulan Ramadan.
Tapi yang terjadi, saya tidak tinggal selama 3 hari, melainkan menjadi 3 minggu dan itulah bagaimana kisah kami dimulai. "
Michael juga menambahkan meskipun kesenjangan budaya itu sangat besar tapi mereka tidak memiliki masalah dalam pernikahan mereka.
"Saya mencintai dia karena dia Adin dan dia mencintai saya karena saya Michael. Bangsa, warna kulit dan tempat dimana kita tumbuh tidak memiliki apa-apa kaitan dengannya.
Fakta bahwa kami datang dari budaya yang berbeda sebenarnya adalah bonus yang sangat bagus! Kami memiliki banyak hal untuk ditunjukkan dan belajar satu sama lain. Dan tak lama lagi saya harap dapat membesarkan anak kami dengan apa yang terbaik dari kedua dunia "
Sebagai pengembara Michael tidak pernah tinggal di hotel atau hostel. Dia memilih untuk tinggal bersama keluarga lokal dan dia telah melakukan hal itu di lebih 60 negara!
"Kebanyakkan keluarga angkat saya yang berada di Indonesia dan Malaysia adalah keluarga Islam. Mereka tidak pernah meminta saya untuk tukar agama, tetapi mereka tunjukkan kepada saya cara hidup mereka.
Itulah yang membuat saya tertarik dan ingin mengenal Islam secara lebih dekat. Saya memutuskan untuk mengambil kelas tentang Islam di masjid-masjid sekitar Kuala Lumpur dan Jakarta.
"Meskipun ketika saya masih mengambil kelas-kelas untuk mengenal Islam dengan lebih mendalam, guru-guru tidak pernah memaksa saya untuk memeluk Islam. Setelah beberapa minggu berdiskusi, membaca al-quran dan belajar cara mendirikan shalat, saya sadar bahwa dengan memeluk Islam adalah keputusan paling tepat dalam hidup saya.
Dan akhirnya Michael memeluk Islam. Michael dan Adin saat ini tinggal dan bekerja di Belgia.
Namun, berbeda dari pasangan ini yang berhasil membuktikan sebaliknya. Michael yang berusia 29 tahun dari Belanda bertemu pertama kali dengan Adin Lubis, 22 tahun dari Indonesia. Bagaimana kisahnya hingga mereka jadian dan akhirnya Michael memutuskan menjadi mualaf? yuk liataja
Ketika bepergian di Asia Tenggara, saya pikir lebih baik untuk menghabiskan bulan Ramadan dengan keluarga Muslim lokal. Setelah menghabiskan waktu di media sosial, saya menjumpai Adin dan mulai mengirim pesan kepadanya.
Apa yang mengejutkan saya adalah dia mengundang saya untuk tinggal selama 3 hari bersama keluarganya di Medan, Indonesia selama bulan Ramadan.
Tapi yang terjadi, saya tidak tinggal selama 3 hari, melainkan menjadi 3 minggu dan itulah bagaimana kisah kami dimulai. "
Michael juga menambahkan meskipun kesenjangan budaya itu sangat besar tapi mereka tidak memiliki masalah dalam pernikahan mereka.
Fakta bahwa kami datang dari budaya yang berbeda sebenarnya adalah bonus yang sangat bagus! Kami memiliki banyak hal untuk ditunjukkan dan belajar satu sama lain. Dan tak lama lagi saya harap dapat membesarkan anak kami dengan apa yang terbaik dari kedua dunia "
Sebagai pengembara Michael tidak pernah tinggal di hotel atau hostel. Dia memilih untuk tinggal bersama keluarga lokal dan dia telah melakukan hal itu di lebih 60 negara!
"Kebanyakkan keluarga angkat saya yang berada di Indonesia dan Malaysia adalah keluarga Islam. Mereka tidak pernah meminta saya untuk tukar agama, tetapi mereka tunjukkan kepada saya cara hidup mereka.
Itulah yang membuat saya tertarik dan ingin mengenal Islam secara lebih dekat. Saya memutuskan untuk mengambil kelas tentang Islam di masjid-masjid sekitar Kuala Lumpur dan Jakarta.
"Meskipun ketika saya masih mengambil kelas-kelas untuk mengenal Islam dengan lebih mendalam, guru-guru tidak pernah memaksa saya untuk memeluk Islam. Setelah beberapa minggu berdiskusi, membaca al-quran dan belajar cara mendirikan shalat, saya sadar bahwa dengan memeluk Islam adalah keputusan paling tepat dalam hidup saya.
Dan akhirnya Michael memeluk Islam. Michael dan Adin saat ini tinggal dan bekerja di Belgia.
LiatAja | Sumber: http://www.kakishare.my/2017/03/lelaki-belanda-ini-telah-mengembara.html